cerpen: Luka Hati

Hujan masih membasahi tanah yang aku pijaki. Di sini, disaat ini, aku hanya berdiri mematung di bawah langit yang masih kelabu. Tak tahu harus kemana. aku hanya tertegun sendiri berharap hujan akan meleburkanku layaknya tanah-tanah yang mengalir bersama tetesan air.

kemarin, aku masih tertawa. Aku masih bahagia. namun hari ini semua itu hanyalah massalalu manisku. Entahlah. Mungkinkah semua kebahagiaan  yang aku terima sore itu hanyalah mimpi??? Ataukah hayalan yang aku anggap nyata??? ah... mungkin memang semua itu hanya ilusi.

Masih kuingat hari itu.... ia menemuiku. ya... itu terasa nyata, sangat nyata hingga rasanya semua perasaan yang aku alami waktu itu masih terasa, masih slalu terbayang. bahkan becahan kebahagiaan itupun masih bisa ku raba. Walau... kini ia benar-benar tlah mengusang.

Ia berdiri di hadapanku. ya... benar-benar lelaki bermata biru itu. Ia menatapku tajam. Tatapan yang benar-benar mampu membuatku linglung dihadapannya. 

" Mawar indah ini tanpa duri" ucapnya tanpa gentar
aku hanya bisa memandangnya. mulutku seakan terkunci.
" Aku akan jadi duri untuk mawar ini."
sekali lagi aku tak mampu berucap apapun. juga tak mampu mengartikan apa yang diucapkannya.
" Aku tidak bisa selalu menjaga mawar ini, karna ia akan segera layu..."
mulutku terbuka. tapi tak terdengar suara apapun.
" Mahu kah kau menjadi pengganti mawar merah ini saat ia layu...????"
aku ternganga memandangnya.
" a... a... a..apa  maksudku.??" jantungku berdetak lebih keras. aku berharap apa yang dimaksudkannya sama dengan apa yang yang aku harapkan.
"Maukah kamu menjadi Mawarku yang akan selalu kulindungi???" ucapnya berperasaan.
Jantungku seakan berhenti berdetak karna terlalu cepat berdetak sebelumnya. perasaanku benar-benar campur aduk. hatiku... ah... ia pasti benar-benar berbinar saat ini.
aku hanya mengangguk karna tak sanggup berkata-kata. aku tersenyum dan... begitupun dengan laki-laki yang sangat aku cintai itu.


ah.... begitu manis sore itu. ya... benarkah laki-laki terpopuler di sekolahku itu mau menjadi kekasih wanita cupu sepertiku??? benarkah seekor kumbang yang dihadapannya terhampar beribu bunga yang indah semerbak mau mendatangi kaktus kering tak beraroma itu???

Hatiku kini telah hancur. Serpihannya tak mungkin lagi bisa disatukan. cinta suci itu tak ada lagi. Ia telah pergi. membawa seikat luka yang tak mungkin bisa terobati. jiwa ini hampa. ia benar-benar kosong. seseorang yang pernah mengisinya tak akan pernah kembali. ia pergi meninggalkan serpihan belati. hingga akn terasa perihnya jika ditempati lagi.

No comments:

Powered by Blogger.