Bahagia dan DeritaA


seharusnya aku sudah mengira semua ini. aku sudah tahu semua ini. bukankah roda selalu berputar? bukankah saiang akan menjadi malam? bukankah musim penghujan akan menjadi kemarau?

Ya... harusnya aku sudah bisa menebak. jika terang kehangatan dalam kehidupanku akan berubah menjadi hitam yang membeku. klebahagiannku akan berganti menjadi derita layaknya cahaya mentari yang berganti tetesan hujan.

Aku tahu, aku sadar sekarang aku bener-benar manusia yang bodoh. Mungkin, seharusnya aku mendengarkan perkatannya. perkataan dari orang yang selama ini membenciku. atau aku yang membencinya entahlah.

" silahkan nikmati madu yang yang kini tersaji dihadapanmu, karna madu itu suatu ketika pasti akan berubah jadi racun untukmu ".

Orang itu ... ah entahlah. bukankah aku tahu jika perkataan orang tak bernah mengandung kebohongan jika ditujukan untuk mengritik lawannya. justru perkataan orang yang selalu dekatlah yang mengandung banyak kebohongan, kelebihan hanya untuk membuat karibnya senang. ya, harusnya aku sudah tahu. aku sudah tahu.

" Selamat ya kawan. aku yakin madumu itu takkan pernah memudar. madumu akan selalu berasa manis untukmu. akan selalu."

Bukankah tak ada yang abadi didunia ini. tak ada. tidak ada yang abadi. aku mengerti itu. tapi mengapa aku tidak bisa mengartikannya untuk kebahagiannku? mengapa? apa karena aku tak ingin kebahagia erita menghampiri? ya ... aku tak ingin. aku ingin selalu bahagia. ingin selalu.

" kebahagiaan tidak akan terasa menyenangkan tanpa adanya penderitaan" 

dan bukankah penderitaan tak akan terasa menyakitkan tanpa kebahagiaan? tak bisakah aku merasakan kebnahagian saja. sungguh. aku tak ingin terluka. tak ingin. kebahagian tanpa sebelumnya pernah merasakan derita. aku bisa merasakan bahagia tanpa derita. aku bisa.

" bukankah roda selalu berputar? bukankah segala sesuatu itu berpasangan? "

Malam boleh berpasangan dengan siang. namun, haruskah kebahagian memiliki pasangan ..? haruskan. bukankah begitu menyakitkan jika kita yang terbiasa melihat keindahan warna tiba-tiba terjerumus dalam hitam yang gulita?

" kita bisa bersyukur dengan menggali pelajaran yang tertoreh dalam kehidupan?"

Benarkah? apa yang bisa kusyukuri saat ini. Aku harus bersyukur karna aku bisa rasakan penderitaan ? haruskan aku bersyukur akan hal itu ?

" kita bisa mengerti apa arti hati-hati hanya jika kita pernah terpeleset jatuh, kita bisa mengerti apa arti memberi jika kita pernah menengadahkan tangan untuk meminta. kita bisa mengerti bagaimana rasanya terluka hanya jika kita pernah mengalaminya."

By :Nahayuka

No comments:

Powered by Blogger.