# Aku dan Imajinasiku #

Oleh: Nahayuka

 Aku menunggunya lagi. Dia, seorang pria yang beberapa hari lalu melabuhkan diri disini, ditempat aku duduk termenung sendiri.

Angin berhembus pelan, dahan- dahan bergoyangan. Suara kicauan hewan malam mengisi kesunyian. Sepi, hal yang biasa membuatku menghilangkan diri. Namun, kali ini aku tetap disini. Memandang bintang yang selalu membuatku senang.
"Lihat itu! Indah dan terang. Hal terindah dan terterang yang ada di langit Malam," ucapnya dengan mata berbinar.
Aku menatap benda yang kau tunjuk itu. Lalu memandangmu dan berujar, "Bukan, benda itu bukan benda terindah dan terterang dilangit malam."
Dia menatapku, tatapan yang selalu membuatku tertunduk malu, juga bertanya tentang argumentasiku itu.
Aku pandangi langit malam ini. Bulan dan bintang. Bulan bersinar dengan bangganya. Bintang yang hanya berkerlip menyuguhkan sketsa wajahnya yang cermelang. Menyuguhkan hal yang paling mempesona di langit malam. Menurut imajinasiku memang. Bukan bulan yang paling terang dan paling indah di langit malam.
"Jika aku katakan alasanku itu, apa kau akan tetap di sisku?" Tanyaku pada pada hal paling mempesona di langit malam.
sumber gambar: emyadzha.blogspot.com

Demak, 9 Desember 2014

No comments:

Powered by Blogger.