Sendiri Hebat

Berjalan, menengok kiri kanan. Tikungan dan batuan terjal tertinggal. Panas hujan silih menemani. Kau menyapa aku melambai. Senyuman saling berpadu, namun tak ada kata di situ.

Aku bertahan dari beribu macam godaan.Tersenyum! Mantap melahkah walau kaki hampir patah.
Di kiri kanan jalan, senyuman orang-orang berdatangan. 

"Istirahatlah walau sebentar," tawarnya. Hanya sebatas senyuman sebagai jawaban. Tidak! 

Melangkah! Satu hal berarti segalanya. Tetap jalani! Segalanya berawal dari sini.

Menghina dengan mata. Menjurus, tajam menembus. Luka? Hanya awalnya. Biasa! Tak terasa lagi. Bak pewarna jalan agar semakin indah dipandang.
sumber gambar:  www.digaleri.com
Biar! Akhirnya mereka memuja. "Hebat," katanya. Ah ... Biarlah!

Bandung, 19 November 2015

No comments:

Powered by Blogger.