Kakiku dan Kakimu Sama! Kenapa Aku Tak Bisa!



Diambil dari onmogul.com
Entah sebutannya tak usah iri atau tak usah apa aku masih tak mengerti. Yang pasti, disetiap kebahagian yang mereka dapatkan, dibelakangnya keringat pasti bercucuran. (baca juga: Nasib? Perjalanan Masih Panjang, Bung! )

Benar! Aku memang hanya melihat keberhasilan mereka, S1 di luar negeri, Juara lomba bergengsi,  mahasiswa dengan  jadwal kuliah yang audhubillah namun  penghasillanya melebihi gaji guru negeri.

Memang, yang nyata terlihat hanya kebahagiannya mereka. Pajang foto dengan salju di instagram. Piala dan piagam dengan tepukan tangan, dan seonggok uang hasil jerih payah sendiri yang jumlahnya sangat lumayan.

Memang, mereka tak memajang foto rumitnya soal matematika yang harus dikerjakan, susahnya menaklukkan lawan dan jadi pemenang, juga menyakinkan orang agar percaya dan memakai jasanya.
Setahuku, aku melihat mereka begitu bahagia dan mempesona. Melihat diriku ingin seperti mereka! Aku ingin seperti mereka, tapi ...

Tapi keinginan terkadang hanya berakhir dengan sebatas keinginan. Lantas untuk apa menginginkan jika tak dilanjutkan dengan percobaan! ( Masih Awaaal ...! )

Bisa karna mencoba, bisa karna berusaha. Malahan, aku sendiri pernah membuktikannya.
Intinya, jika ingin seperti mereka, ikuti liku dan tajamnya jalan yang mereka pernah taklukkan. Mengapa? Bukankah kakiku dan kaki mereka sama? Sama-sama bertulang!

Untuk: Nahayuk Kresnawati yang sukanya tidur-tiduran. (Wooooi kalau tiduran mulu kapan berhasilnya luuuuuuuu!)
Dari :  Nahayuka
Bandung, 1 Februari 2016

1 comment:

Powered by Blogger.