Ketika Bumi Hanya Dihuni Orang Cantik


Banyak sekali berita-berita yang beredar:
Wanita Cantik ini mau jualan jamu keliling
Seseorang tega menganiaya polwan Cantik.
Gadis cantik mau jadi kasir di IndoApril 
Dan bla ... Bla ... Bla ... Berita yang sama sekali tak penting dan tak ada faedahnya.

Wanita jelek yang mengalami itu semua, mana beritanya? 

Seolah makluk cantik seharusnya berada di posisi atas. Makluk cantik seharusnya dijaga dengan baik. Makluk cantik sudah takdirnya istimewa. Seolah hanya makluk tak cantiklah yang pantas berada di bawah. 

Sekarang, mari kita berimajinasi. Andai kata bumi ini berpalang besar dengan tulisan "Hanya boleh dihuni makluk cantik, Makluk jelek ... ke Mars saja!" 

Maka, cantik sudah tak berharga. Maka, cantik sudah tak langka.
Maka, cantik sudah tak istimewa.
Maka, wanita cantik juga harus turun ke selokan.

Jika bumi hanya dihuni orang cantik, klinik operasi plastik di seluruh dunia akan gulung tikar. Salon-salon minim pelanggan. Artis hanya akan di-idolakan karna kemampuan. Angka kematian akan berkurang karna Pembuly-an juga berkurang. (Baca juga: Ketika Impian ditertawakan )

Ketika bumi hanya dihuni orang cantik, Penampilan tak akan menjadi kesan pertama. Cinta bukan berasal dari mata dan turun ke hati. Cinta berasal dari Interaksi lalu mengendap dipalung hati.

Tak akan ada lagi perkataan, "Kamu cantik, dia cantik, mereka cantik." semua biasa. Semua sama. Berita-berita tak bermutu doatas sirna.

Dan yang terpenting, ketika bumi hanya dihuni orang cantik, Hal utama yang harus ada adalah budi pekerti.

Jika seperti itu, haruskah bumi benar-benar berpalang? 

Yah! Mungkin harus. Agar orang jelekpun bisa jadi istimewa, berada diantara sesamanya agar predikat 'jelek' juga tak ada.

Bandung, 29 Mei 2016
Nahayuka


No comments:

Powered by Blogger.