Saat Hatiku Hancur...

Dewa Amor bertitah pada  cupid-cupitnya untuk menyatukan hatiku dan hatimu. Para cupid terbang bersama sayap saljunya menemuimu, tak lupa ia membawa sebatang panah asmara jelmaan hati dan perasaankuku. Mereka bahagia, sesaat lagi akan ada dua sejola yang akan saling mengisi.

Kau terdiam, bukan karena pasrah akan panah yang akan ditancapkan dihatimu. Tapi, karna kau tengah menyiapkan Perisai untuk hatimu. 

Panah terlepas, ia melaju dengan kencang menyiratkan cahaya cinta. serentak atmosfer menjadi berwana merah jambu. panas terus melaju, hingga..... ia terjatuh dihadapan kakimu sebelum mampu berlabuh di hatimu.

Kau terdiam. memperhatikan panah asmara yaang jatuh tak berdaya dihadapanmu. Tidak ada senyuman ataupun ejekan. Sementara para cupid saling berpandangan. Tak menyerah mereka terus mencoba. panah melaju...gagal... dan terus melaju... hingga entah panah yang keberapa giliran melaju,
tak jauh nasidnya dengan yang lainnya ia juga terjatuh, tak mampu menghadapi benteng hitam yang terbentangan  kokoh.

Tidak hanya terdiam memandang, kini kau juga mengerahkan kakimu untuk menghancurkan panah itu. Hancur lebur panah asmara yang akan disatukan dengan hatimu. Kau tidak membiarkan panah asmaraku berlanuh dihatimu karna ia telah terisi, melainkan takut jika panah itu terlalu keras melaju hingga merombak hatimu. Kau takut hatimu terluka hingga kau hancurkan panah itu agar tak menemuimu lagi.

Para Cupid sedih. Meraka semua menunduk tak sanggup menyaksikan seonggok hati dan perasaan yang telah hancur. Meraka berlalu dengan perasaan tak menentu, sadar hati yang telah hancur tak mugkin dapat disatukan lagi.

Hatiku kini telah hancur perasaanku pun telah melebur. dan aku tak akan mampu meminta pada Dewa Amor untuk menyatukan hatiku dan hatimu kembali.

No comments:

Powered by Blogger.