Ketahuan Nyontek di ITB? Kelar Hidup loo!

Diambil dari tokoalma.com

Sampai saat ini, ada dua tempat di mana mencontek adalah hal memalukan yang berakibat fatal jika ketahuan. Pertama waktu SD, kedua saat kuliah.

Waktu SD karna saat itu, nilai tak terlalu penting. Waktu SD, yang terpenting adalah masuk, dapat uang jajan lalu bermain dengan teman-teman. Lagi pula selama sikap baik, tidak mungkin tinggal kelas. Ditambah, waktu SD mencontek bukanlah hal umum.


Waktu kuliah, mungkin karna
pelajar di sini adalah pelajar yang telinganya mendadak tuli saat ujian di SMAnya dulu. Di tambah Institusi ini amat sensitif terhadap segala bentuk kecurangan.

Jadi ingat di semester satu kemaren, temanku gagal satu matkul gaga-gara ngabsenin temennya yang berhalangan hadir. Mereka berdua tercoret, gagal dan harus mengulang satu semester hanya karna ketahuan ngabsenin teman. 

Ingat juga waktu praktikum Fisika Dasar. Kita punya tanda pengenal yang ada kode barkotnya. Saat masuk ke ruang praktikum, penjaga akan menscan kode itu dan keluar waktu kita masuk di layar monitor. Jika telat satu detik saja terbaca dan ketahuan. Yang berarti nilai praktikum akan kena discon 10%. 

Ingat juga, kita tidak boleh mengerjakan tugas pendahuluan praktikum di daerah sekitar gedung praktikum. Waktu itu satu anak ketahuan melanggar. Akibatnya, diumumkan di tengah praktikum jika anak itu harus menyerahkan diri. Jika tidak, teman satu shif praktikum nilainya akan 0 semua. Karna nilai praktikumku waktu itu tidak nol, berarti anak itu sudah menyerahkan diri.

Lalu, kejadian ini tidak menimpa Fakultasku, tapi fakultas tetangga di semester satu lalu. Saat praktikum kimia Dasar, salah satu praktikan salah meletakkan pipet yang berakibat satu botol larutan berubah warna. Di tanya siapa yang melakukannya. Tidak ada yang mengaku dan berakhir satu shif praktikum (sekitar 100 orang) nilai praktikumnya E semua.

Yang ini Dosen sendiri yang menghimbau. Mahasiswa ITB dilarang "mengamen" dipinggir jalan. Memang, di jalanan kota, banyak anak muda turun kejalan mencari recehan dengan menyanyi atau hanya menadahkan tangan. Dan itu dilarang di sini. Sudah ada yang kena DO karna hal itu. Yah! Kita dilarang seperti itu. Kalau punya acara, harus cari dana dari jalan yang 'halal'.

Oh iya, aku pernah salah masuk ruangan ujian waktu UTS Kimia 1. Harusnya ruanganku ada di lantai dua dan karna berbagai kemiripan, aku nyasar ke lantai tiga. Itu karna orang-orang yang ujiannya di lantai 3 juga teman kelasku. Jadi satu kelas dibagi dua ruangan. Yah kalau salah ruangan cuma selantai dan masih satu gedung bukankah lebih mudah cuma tinggal naik satu lantai dan urusan selesai.  

Ini tidak! Mengikuti prosedur, aku harus ujian di gedung Kimia Dasar karna salah ruangan. Apesnya, gedung ujianku dengan gedung Kimia dasar itu timur ke Barat, harua menyisuri kampus dari ujung ke ujung. Sebenarnya nyesek sih harus nyebrang jalan sendiri ke sisi berlawanan kampus saat semua teman lagi serius mengerjakan. Dan yang masih jadi pertanyaanku, kenapa tidak disuruh turun satu lantai saja gitu.

Sebagai tukang telat sejak di SMA, lika-liku pengalaman tentang 'hukuman' sudah cukup matang kurasakan (lebay) kalau diceritakan semua nanti terlalu panjang. Dan yang terparah adalah beberapa minggu lalu. Hampir gagal matkul 4 sks karna jam karet. Terlalu dramatis untuk diceritakan.

Bandung, 28 April 2016
Nahayuka

Yuk ... coba kerjakan soal ujian TPB ITB dan buktikan kamu pantas jadi anak ITB. Download soalnya di sini

1 comment:

  1. ingin menambah pengalaman.. waktu itu pas ujian kalkulus sebelumnya mahasiswa udh diberi semacam tata tertib ujian (online), aku sebenarnya baca tapi ada satu peraturan yang aku salah pahami. Disana tertulis yg intinya mahasiswa dilarang mengakses akun 20 menit sebelum ujian dimulai karena ujian dibagi per kloter dan biar ga ngebebanin akses mahasiswa yg ujian di kloter awal. Sayangnya aku salah baca dan ngertinya itu dilarang telat 20 menit... alhasil nilai kalkulus ku dijadiin 0. Sedih pakek banget, nyesekkk. Trus aku tanya2 ternyata banyak jg temen yg ngalamin hal serupa. Tapi ternyata ITB masih baik hati juga, akhirnya dikasih keringanan untuk ikut Ujian Pengganti yang sayangnya jauhh lebih susah. Sedih sih padahal ujian aslinya itu menurutku mudah... eh malah di 0 in . Ujungnya lulus si, cuma gils lagi liburan di kabarin hal ini tuh kek nano2 rasanya :)))

    ReplyDelete

Powered by Blogger.