Dunia Terkadang Aneh, Orang Terkadang Alpa


Lagi ...
Dunia menunjukkan kelucuannya.

Ada yang mengencangkan tali sepatu.
Tetap berlari, bahkan kala yang lainnya berpuas diri dan berhenti.
Ada yang membentangkan layar.
Tetap mengarungi lautan, kala yang lainnya sudah cukup hanya dengan selusin ikan.

Lantas,
Yang perpuas diri lalu berhenti, berujar, "Aku tidak tau kenapa aku ketinggalan."
Yang sudah cukup hanya dengan selusin ikan, berujar, "Aku tidak tau kemana perginya semua ikan di lautan."

Lagi ...
Dunia menunjukkan keanehannya.

Dia yang beberapa waktu lalu mengangkasa, perkasa, bahkan terlalu tangguh untuk terjatuh ...
Sekarang hanya termenung.
Angin perlahan membawanya turun, tapi dia hanya terlena dengan sepoinya.
Hujan perlahan menenggelamkan, tapi ia terlalu asik dengan rintiknya.

Lihatlah ...
Bahkan yang dahulu bagai dewa,
Bisa menjelma nestapa.
Bahkan yang dahulu dipuja,
Bisa berakhir dicela.


Lagi ...
Dunia selalu mengikuti hukum-hukumnya.
Dan kebanyakan orang di dalamnya lupa.
Jika siang selalu bergantian dengan malam.
Jika pelangi bermula dari hujan
Jika sebab selalu menimbulkan akibat.

Orang terkadang alpa, lalu menyalahkan sekitarnya.


12 Juni 2017
Nahayuka

"Dunia itu Aneh, dan Orang Terkadang Alpa.", Bagian 17 dalam 30 hari menulis
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

No comments:

Powered by Blogger.