Mahal Merupakan Perjuangan

"Tau tidak Nay, Berlian mahal bukan karna keindahannya. Berlian mahal karna kelangkaannya. Tak akan kamu dapati harga berlian setinggi itu, jika setiap orang bisa dengan mudah memilikinya. Berlian mahal karna tak mudah untuk ditemukan. Seindah apapun berlian, dia tak akan berharga jika banyak berserakan dipinggir jalan."

Begitupun bunga edelweis. Kamupun juga setuju, jika dinilai melalui keindahan, mawar jauh lebih indah dari edelweis. Tapi ... bukan mawar yang indah itu, melainkan eldeweis lah yang jadi lambang cinta sejati. Jika disandingkan, edelweis lebih berharga dibanding mawar yang jelita.


Aku jadi ingat beberapa cerita mengenai bunga edelweis.

Mitosnya, dahulu kala di puncak gunung Alpan, hiduplah seorang raja peri dengan putrinya yang cantik jelita. Kecantikan putrinya tersebar kemana-mana hingga banyak pemuda yang mendaki gunung guna mendapatkan hati si putri.

Si putri tak pernah jatuh hati pada pemuda yang menemuinya, hingga datang seorang pemuda sederhana yang berhasil mengambil hatiya. Si pemuda sering mendaki gunung dan menemui si putri hingga si raja mengetahui. Sayangnya, raja tidak merestui hubungan putrinya dengan seorang manusia. Bagaimanapun seorang peri tidak dapat bersatu dengan manusia.

Mereka akhirnya berpisah. Si putri sangat sedih dan menangis. Air matanya menetes menjadi bunga edelwies. Bunga edelwise menjadi bunga abadi di ketinggian, sama halnya dengan cinta mereka yang abadi walau harus terpisahkan.

 Cerita selanjutnya, bunga edelweis membunuh banyak pejuang cinta. Ia menghilangkan nyawa orang-orang yang dimabuk asmara. Cinta membutakan pemiliknya hingga mengabaikan realitas yang ada.

Dikisahkan, seorang pemuda jatuh cinta. Si gadis akan menerima cintanya jika si pemuda bisa membawakan satu hal, bunga edelwies. Bunga itu terletak dipinggir jurang, di mana banyak pemuda sepertinya pernah mencoba mengambilnya dan semuanya berakhir jatuh lalu meinggal. Si pemuda menunjukkan perjuangannya, ia mencoba. Ia mencoba mengambil edelweis untuk pujaan hatinya, walau nyawa bayarannya. Dan ya ... pada akhirnya, sama seperti pendahulunya, si pemuda meninggal, Menyisakan perjuangan dan pengorbanannya yang akan selalu di kenang.

Dan begitulah, perjuangan menjadikannya mahal. edelwise di sanjung karna susah didapatkan, sama halnya dengan berlian.

"Tau tidak Nay, membutuhkan waktu ribuan bahkan jutaan tahun untuk membentuk kristal-kristal berlian. Membutuhkan panas dan tekanan yang sangat tinggi  untuk menghasilkan benda paling keras di dunia."

Iya, berlian diam pada kedalaman 150 kilometeran di bawah permukaan bumi. Ia tak muncul dengan sedirinya, ia dikeluarkan oleh letusan vulkanis yang maha dahsyat, lalu ditemukan orang-orang karna keindahan dan kelangkannya.

Sama seperti rang-orang hebat yang langka, sedikit jumlahnya. Mereka banyak 'diam', berjuang memperbaiki diri. Hingga ketika tiba masanya, ketika muncul 'keindahannya', orang berbondong-bondong 'menyorotinya'. Lantas, dirinya berharga jauh lebih mahal dibanding orang-orang di sekitarnya.
Bagaimanapun, mahal merupakan perjuangan.
13 Juni 2017
Nahayuka

"Mahal Merupakan Perjuangan", Bagian 17 dalam 30 hari menulis
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

1 comment:

Powered by Blogger.