4 Kebenaran Dari Percakapan Sederhana

Diambil dari youqueen.com

"Udah bo'ong aja lah. Nih ya ... Kalau kita jujur, kita langsung gagal. Kalau kita bo'ong kan masih ada kesempatan buat lolos ."

"Waah ... Lu belum bernah dikatain orang pinter tak berkarakter ya?"

"Apa? Gak berkarakter? Pembohong ya karakternya pembohong. Gak ada yang namanya orang gak berkarakter."

"(Bengong)"

"Lagi pula gua tuh mau masuk politik. Jadi mesti pinter bohong."

"(Masih diem)"

"Nih ... Kalau mau masuk pemerintahan tuh mesti bagus nilainya. Gua masuk pemerintahan mau bela rakyat. Nah kalau kita bohong kan nilai kita bakal lumayan ... Trus masuk pemerintahan ... Trus bisa bela rakyat."

Sampai percakapan ini, aku sudah tau empat kebenaran. Entah dia bicara sambil nglantur atau entahlah.

Yang pertama, tak ada yang namanya orang tak berkarakter. Kalau sikap kamu buruk ya kamu berarti orang berkarakter buruk. Kalau kamu baik ya berarti karakter kamu baik. Aku bengong waktu dia mengataan itu karna perkataannya tepat seperti yang pernah aku fikirkan. Walau belum pernah sekalipun aku ucapan. (Sebenarnya itu cara ngeles sih)

So ... Kalau ada yang bilang ...
"kamu orang gak berkarakter"
Jawab saja ...
"Buka google sana! Tanya apa arti karakter! (Kalau berani sekalian tambahkan: sok banget ngatain orang tak berkarakter padahal gak tau maksud karakter sendiri" 

Yang kedua, kenyataan bahwa orang politik mesti pinter bohong. Bahkan dibukunya Cairul Tanjung, satu kalimat yang paling aku ingat adalah "politik itu kejam". Dan entah kenapa kalimat itu sukses mengendap diotakku. Yah ... Mulai dari membongi rakyat dengan janji-janji saat pemilu dan lain-lainya yang pasti banyak macamnya.

Kebenaran yang ketiga, ketika seseorang memulai sesuatu hal dengan sebuah kebohongan, maka dia akan membuat kebohongan baru untuk menutupi kebohongan pertamanya. Seperti halnya saat pejabat rakyat memuai karir dengan memberi janji-janji palsu, maka dia akan berkelit bohong ini itu agar bisa lepas dari janjinya.

Ke-empat, susah debat sama orang yang lebih pinter (read: pengetahuan luas).

Bandung, 19 Mei 2016
Nahayuka

No comments:

Powered by Blogger.