Ketika Tak Berharga Menjelma Permata


Awalnya, mungkin akan berfikiran jika itu tak berguna.
Buang-buang waktu bin tak ada manfaatnya.
Bahkan terkadang langsung berhenti, disudahi.

Namun ...
Akan tiba masanya dimana hal yang dahulu dianggap tak berguna menjadi hal paling dibutuhkan.
Akan tiba masanya dimana hal yang dahulu dianggap tak berfaedah menjadi penolong disaat susah.

Dikala itu ...
Akan ada penyesalah kenapa dahulu tak memaksimalkan.
Akan ada rasa senang karna terpenuhi kebutuhan.

Seperti halnya aku hari ini ...
Aku sangat butuh membuat sesuatu dari sekumpulan gambar.
Ku 'bongkar' lagi tumpukan gambar di galeri.
Ada ratusan  gambar di sana.
Kenangan-kenangan yang berharga bertebaran.
Ada juga gambar 'sampah' yang hanya memenuhi ruangan, yang sebelumnya sudah banyak kumusnahkan.

Pada akhirnya, yang kugunakan adalah tipe gambar yang sebelumnya banyak kumusnahkan.
Hingga timbul ucapan, "Duh .. kenapa kemarin aku hapusin gambar ini ya..."

Dan ini, hasil karya dari sekumpulan gambar yang nyaris ku musnahkan;


Sebelumnya, akupun sering seperti itu.
Seperti ketika mengerjakan soal ujian misalnya.
'Oh ya, aku pernah ga sengaja nemu informasi soal ini,"
Tiba-tiba saja, informasi yang sebelumnya masuk golongan tak berharga, hingga tak membuat tertarik untuk mendalaminya menjadi bak permata, di inginkan kehadirannya dan disesali kehilangannya..
Ketika itu juga timbul penyesalan, "Duh, aku lupa lagi ... kenapa kemaren ga dalemin soal itu yaaa..."

19 Juni 2017
Nahayuka

"Ketika Tak Berharga Menjelma Permata", Bagian 24 dalam 30 hari menulis
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

1 comment:

  1. Yanh seperti ini nih yang jadi penyesalan tiada guna.. Sama aja kayak dulu mah tustel di cap jadul dan tak berharga siapa sangka sekarang jadi barang antik

    ReplyDelete

Powered by Blogger.