Hadirmu

Di mingg di saat aku masih terlelap dalam tidurku dan matahari masih mengintip malu-malu dari celah fajar yang merona itu kau mengunjungiku. Aku tahu walau  kedua mataku terkatup dan aku masih terbuai dalam mimpi yang membuatku melayang karna begitu bahagia. 

Aku bisa merasakan kehadiranmu itu. Aku bisa merasakannya karna saat kau hadir dan sesuatu dalam hatiku seperti bergetar dan mimp indahku tiba-tiba menghilang.

Kau hanya terdiam memandang, namun aku begitu merasa gemetar dan ketakutan.  Mataku masih terpejam, Walau hanya gelap yang dapat kupandang, Namun aku yakin kau memperhatikanku dengan tajam.

Mataku tak bisa terbuka. Entahlah aku tak tahu mengapa? Entah karna aku terlalu gemetar hingga lupa cara membuka mata atau aku memang tak ingin mataku terbuka dan melihat sosok yang tengah mematung memandangku. Aku tak tahu. Yang pasti mataku tak sanggup membuka.

Pelan namun pasti, mata hatiku melihat siluet tangan mendekat pelan menyentuh ujung rambutku. tak tahu mengapa ketakutanku tiba-tiba menghilang. perasaanku menentram. Namun, mataku tak kunung mahu membuka untuk memandang.

Dingin, tangannmu dingin, hingga aku merasa ingin menggigil. Ya ... sepertinya aku memang sudah menggigil. Dingin? ah... tidak ... rasanya mulai menghangat. ya ... mulai menghangat. I
ni tak lagi dingin.
Perlahan, aku membuka mata. mengumpulkan segenap kekuatan dan ... keberanian. Mataku terbuka , aku bisa melihat terang cahaya matahari dari celah fentilasi kamarku. kau ada di balik punggungku. kepalaku masih terasa hangat dan ... menentramkan. hingga aku ingin kau terus menyentukku dan memberikan kehangatan seperti yang tengah aku rasakan kini.

Beberapa menit atau mungkin beberapa jam lalau kau hanya diam memandangku. Dan kini, dengan lembuat kau menyentuh rambutku. Aku tidak tahu apa maksutmu itu. Aku juga tidak tahu kau mau berniat baik atau buruk dengan berbuat demikan. Yang pasti, kini aku ingin melihat sosokmu yang nyata, sosom yang telah memberiku ketakutan dan kedamaian, setelah sendari tadi aku hanya bisa menangkap siluet buram dari mata hati.

Terang, begitu terang hingga aku terpejam dan hanya hitam yang dapat ku pandang. Kau ... kau begitu terang. sangat terang hingga matakupun tak mampu membuka dan menatap wujudmu yang nyata. atau mungkin ... apa kau tak ingin aku memandangmu?

By : Nahayuka

No comments:

Powered by Blogger.