Pintar Berarti Taat Aturan?

Diambil dari jurucipir.com
"Ga jadi nyusup ke kelas tetangga, Da?"
"Ga. Tuh hujan."
"Kamu percaya Dana bakal nyusup ke kelas lain, Nay?"
"Ya bisa aja kan?"
"Kalau aku sih ga percaya. IPK 4 mau nyusup ke kelas orang! IPK 4 tuh rajin plus taat aturan."
"Haha ... Iya juga sih. Emang kita, nyusup ke kelas orang saat kelas Sendiri lagi ulangan."


Sudah jadi pandangan umum jika, orang pintar dengan nilai sempurna adalah orang yang baik, kalem, disiplin, dan taat aturan. (baca: Kau Menyerah )

Jika orang dengan kepribadian sebaliknya mendapat nilai sempurna, hampir semua orang pasti bertanya, "kok bisa?"
Kok bisa? Ya bisalah. Karna mendapat nilai matematika dan fisika sempurna tak ada hubungannya dengan sikap kalem dan disiplin. Cukup dengan otak encer bin brilian yang bisa di dapat dari bawaan lahir ataupun belajar.

Kepintaran sebagian besar banyak orang memang di dapat dari belajar dengan tekun. Tak jarang belajar tekun itu mengalahkan IQ tinggi hasil bawaan sejak bayi.

Seperti kata Thomas Alva Edison, " kesuksesan berasal dari 1% bakat dan 99% kerja keras."
Kerja keras saja luar biasa. Apa lagi kerja kersa+cerdas. (baca: Bahagia dan Derita)

*Kalimat terakhir di percakapan tidak untuk di contoh! Tapi boleh dicoba jika penasaran bagaimana sensasi dajar Dosen orang :D kita juga butuh pengalaman bukan?

Bandung, 4 Februari 2015
Nahayuka

No comments:

Powered by Blogger.