Zaky, Mahasiswa Ber-IPK 4 yang Baik Hati

Diambil dari ikmalssyifai.wordpress.com
"Haha ... Pantes banget kamu, Zak," celatukku pada Zaky, teman satu falkutas yang tengah membawa plastik besar seraya mondar-mandir untuk menampung sampah botol minuman teman-teman.

"Haha ... Lagi kurang kerjaan aku," balasnya seraya tertawa dan melanjutkan aktivitasnya.


Lalu disela-sela tawaku bersama teman-teman di sebelah, kulihat Zaky sedang memisahkan tutup dan plastik label merek  minuman dari botolnya dibantu beberapa temannya. "Duh ... Pemerhati lingkungan sekali," batinku.

Jam ungu ditanganku terus berputar, matahari sudah terik dan kami sefakultas harus kembali ke bis untuk perjalanan pulang. Kembali ke kampus utama! Yey.

"Lah! Kamu bawa ini sampai ke sini?"

Aku bertemu lagi dengan Zaky di koridor masjid kampus utama. Di depannya, bertengger manis satu plastik besar sampah botol minuman yang sudah diremas.

"Buat apa sih? Mau kamu jual?" lanjutku.

Sejenak Zaky terdiam, lalu berujar pelan, "Jadi kalau kamu ikut acara terus ada botol-botol kayak gini, bisa kamu sortir dan kumpulin."

"Iya. Tapi buat apa?"

"Nanti kalau kamu ketemu sama pemulung bisa kamu kasihin."

Jleeeep! Duh ... Ngga nyangka banget aku kalau Zaky punya pemikiran kayak gitu.

Bayangkan saja, dia mondar-mandir ngumpulin botol minum dari temen-temen mirip bapak-bapak tukang sampah, disortir, dimasukkan ke bis sampai dibawa pulang. Ternyata buat diberikan ke bapak pemulung yang nanti ditemuinya entah di mana. (baca juga:  Kakiku dan Kakimu Sama! Kenapa Aku Tak Bisa!)

Pernah suatu hari aku bertanya dan membicarakan sesuatu dengannya. Tanpa terkira, jawabannya bisa sampai ke mana-mana dan berisi semua.

"Zak, pengetahuanmu kok luas banget sih? Kamu pasti banyak baca buku ya?"

Jawabannya apa entah. Aku lupa. (baca juga: Pintar Berarti Taat Aturan?

Bandung, 13 Februari 2016
Nahayuka






No comments:

Powered by Blogger.