Mahasiswa, Ini yang Lebih Penting dari Nilai dan IPK Tinggi, IPK dan Nilai Tinggi Tersingkir Karenanya.

diambil dari 123rf.com
Sebagai seorang mahasiswa, IPK adalah segalanya. Hingga karena IPK, satu hal yang sangat penting ini terlantar, tak terurus, dan akhirnya rusak. Banyak kisah wisudawan dengan IPK tinggi kalah bersaing dalam mencari perkerjaan dengan IPK di bawahnya karena hal ini. Terlebih kebanyakan mahasiswa tinggal jauh dari keluarga hingga tak ada yang mengingatkan mereka.

Begitu juga untuk seorang siswa, nilai tinggi juga penting untuk mereka.

Dialah Kesehatan ... 
Yah Kesehatan! Mahasiswa terkadang (sering mungkin) belajar terlaru larut malam, kurang tidur, makan telat, dan lain-lain yang menyebabkan buruknya kesehatan karena mengejar akademik.

Selama setahun kuliah di ITB, sangat sering dosen saya mengingatkan pentingnya kesehatan. Sangat sering dosen saya bercerita jika banyak mahasiswanya di tolak perusahan yang mereka lamar hanya karena kesehatan. Yah ... banyak lulusan ITB kalah bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain di tes kesehatan.

Seorang SEO (pimpinan) perusahaan ternama lulusan ITB pernah menuliskan bahwa beberapa tahun terakhir tidak ada karyawan baru dari ITB. Setelah diselidiki ternyata mahasiswa ITB yang mendaftar gugur saat seleksi kesehatan. IPK mereka (mahasiswa ITB dan kemampuannya) hanya membuat mereka lolos seleksi berkas dan seleksi-seleksi sebelum seleksi kesehatan.

Bayangkan saya, disetiap rekrutmen pegawai suatu perusahaan (terutama perusahaan ternama) di dalamnya selalu terdapat tes kesehatan. Bahkan rekrutmen Sekolah tinggi seperti STAN dan STIS juga memberlakukan tes kesehatan.

 Artinya apa?
Mereka, perusahaan dan Sekolah Tinggi Kedinasan tidak mau membuang uang untuk orang yang (akan) sakit-sakitan. Perusahaan akan rugi jika pegawai mereka yang telah diberi asuransi dan gaji akhirnya tidak bekerja maksimal karena sakit sakitan. Sekolah Kedinasan juga akan mengalami kerugian besar jika membiayai mahasiswa yang (nantinya) sakit-sakitan.

Ini ada cerita yang mengungkapkan begitu pentingnya kesehatan ...
Bulan Maret 2016 lalu, seorang mahasiswa TPB  ITB meninggal setelah mengikuti tes lari. Dia memaksakan diri untuk mengikuti tes lari di hari itu juga. Padahal dia bisa mengungkapkan tidak enak badan dan mengikuti tes lari di lain waktu. Dia memaksakan diri. Tepat di putaran terakhir dia berhenti berlari dan jatuh! Apa yang salah? aku tidak bisa menyalahkan perjuangannya untuk mendapatkan nilai terbaik (baca juga Ketika Perjuangan Menjadi Kersalahkan)

Jadi ... Kesehatan adalah segalanya. Selalu ingat ini ya.

Bandung, 1 Juni 2016
Nahayuka

No comments:

Powered by Blogger.