Peneliti-Siapa Bilang IPK Gak Penting?


Malam tadi, tak sengaja aku berkenalan dengan kakak yang kerennya sembilan ribu pangkat sejuta trus diintegralin lipat. Keren woooy. Dia salah satu dari dua fresh graduated ITB yang diterima kerja di pusat penelitian terbaik di dunia. Swiss letaknya.

Dan entah mengapa, aku paling ngeh karna
ada kata 'Swiss'nya. Swiss wooooy. Negara keren yang popularitasnya sampai kemana-mana. Duuuuh! Enaknya nih kakak kerja di Swiss, kota teraman didunia. 

Namanya aku lupa. Kalau kamu pribadi kenal denganku, pasti maklum karna aku sendiri paling buruk soal mengingat nama. Apalagi yang perkenalan sesaat.

"Itu kayak apa tempatnya kak?"
Keluar pertanyaan dodolku. Terus kakaknya menjelaskan istilah-istilah yang yang membuatku geleng-geleng kepala. "Ngak tau -_- "

Seingetku, katanya tempat penelitiannya gede banget entah melintasi dua negara atau sebesar dua negara digabungin jadi satu aku lupa. Jadi tempat itu meneliti pergerakan benda yang lebih kecil dari elektron.

"Gila ... Gila ... Percaya deh. IPKnya dewa. Selamat-selamat." celatuk kating di sampingku.

Dan setelah merendah soal IPKnya aku inget banget kakak itu bilang, "sebenernya cuma saingan IPK sih. Soalnya tahun lalu dua anak ITB yang diterima disana IPKnya 3,8 dan 3,9" papar kakak keren sebelum pamit undur diri.

Kakak ini selain IPKnya tinggi juga aktif melakukan lomba karya ilmiah dan membuat benda-benda layaknya mahasiswa peneliti lah.

Sekedar info. Cari IP gede di ITB itu suuuuuuusaaaaaah!!!!! Karna soal-soal di ITB sendiri memang diatas rata-rata PTN lainnya. Jadi jangan heran kalau persyaratan untuk beasiswa atau kerja, standart IPK minimal yang di pakai untuk anak ITB kadang lebih rendah dari yang lainnya.

Inget juga katingku setelah kakak yang super itu berlalu bilang, "Orang yang bisa kerja di sana biasanya orang terbaik (terpintar) seangkatannya. Makanya kamu belajar aja yang rajin. Belajar terus kalau mau kayak kakak itu."

Yah! Percaya sih. Soalnya pekerjaannya meneliti. Tak butuh terlalu soal sosialisasi. Yang dibutuhkan pyur IQ tinggi dengan kemampuan otak yang super. Dan orang pinter dengan otak mumpuni ga mungkin IPKnya ga tinggi.

Lagi pula, mau masuk kerja dimana saja kelak, hal pertama yang ditanyakan adalah IPK. Tak ada IPK baik tak ada kelanjutan. 

Para pengejar IPK, selamat berjuang! Terutama untuk yang ingin jadi peneliti.

Bandung, 13 April 2016
Nahayuka

2 comments:

  1. Then i find your blog.. and "Wow"... Keren juga blogmu, yuk..

    Emang susah ya cari IP gede di ITB? hmmmm

    #kabur!

    ReplyDelete
  2. Ketika si IP 4 komen, "Emang susah ya cari IP grdr di ITB?"

    Pengen tak tabok pakai Brady+holiday sekalian sama purcel. (m)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.